Uniknya Petugas Upacara Dengan
Kebaya di SMP Negeri 1 Bangodua
Ada yang berbeda di Senin pagi di
SMP Negeri 1 Bangodua. Bersimpena dengan perayaan hari kartini tanggal 21 April
2014, SMP Negeri 1 Bangodua menggelar upacara bendera. Tatapi upacara pagi, berbeda
dari upacara hari senin seperti biasanya. Tidak hanya peserta, petugas upacara
yang seluruhnya adalah para siswi SMP Negeri 1 Bangodua dan juga pakaian
peserta dan petugas upacara Senin pagi yang mengenakan kebaya bagi siswa
putri dan batik bagi siswa putra. Mila Septia Nita dan Rizki yang
merupakan Pengurus OSIS dan penggagas
acara ini, mengatakan bahwa petugas upacara pada hari senin ini hampir
seluruhnya adalah perempuan.
Mulai dari Pengatur Upacara,
Pembawa bendara, Pemimpin Upacara,
hingga Pembina upcara. “kami mempersiapkan para petugas upacara ini
hanya butuh 1 kali latihan pada hari Sabtu lalu sebab yang ditunjuk adalah
anggota Tim Paskibra, Pramuka dan PMR yang biasa berlatih di sekolah”.
“Alhamdulilah, berkat dukungan rekan-rekan dari kelas VII, VIII dan Kelas IX,
Kepala sekolah, Pembina OSIS dan guru-guru serta Staff Administrasi Pendidikan,
acara peringatan 21 April sebagai hari Kartini, berlangsung sukses dan meraih,
tanpa meninggalkan makna peringatan yang sesungguhnya, yakni Kartini yang
memperjuangkan kesamaan pendidikan bagi kaum wanita”, tandas Wawan yang
merupakan ketua OSIS SMP Negeri 1 Bangodua periode tahun 2013/2014.
“Pakaian kebaya dipilih sebagai pakaian yang dikenakan pada hari Kartini sebagai wujud kebanggaan para siswa terhadap busana nasional dan juga merupakan simbol sekaligus energi dari perjuangan wanita, karena RA Kartini dalam rekaman ingatan kita senantiasa memakai kebaya; bermula sebagai balutan tradisional yang merambah perjuangan nasional, tandas Kepala SMP Negeri 1 Bangodua Bpk. Affandi Simon, S,Ag. Yang baru beberapa bulan di SMP Negeri 1 Bangodua, namun sudah melihat kreatifitas dan prestasinya. Seperti prestasi yang diraih oleh Tim Bola Voli Putri yang meraih juara I dan Kareteka Putri juga merahi juara 2 yang mewakili Kec. Bangodua pada kegiatan O2SN Kabupaten Indramayu yang berlangsung minggu lalu.
Selain diperingati dengan mengenakan baju kebaya dan batik,
juga digelar beberapa perlombaan yang pesertanya khusus perempuan, antara lain:
lomba Catwalk yang diikuti lebih 60
peserta dari kelas VII, Kelas VIII dan Kelas IX, Lomba memasak dan menyajikan
nasi goreng, dan juga lomba karoke yang
berlangsung meriah. Darto, S.Pd.,M.Si. selaku Pembina OSIS, juga memaparkan bahwa
peringatan ini sebenarnya bukan hanya dilakukan dengan pakaian kebaya yang
dikenakan oleh anak (meski anak terlihat antusias karena anak jarang berdandan
dengan balutan busana kebaya) dan aneka lomba lainnya, tapi yang penting adalah
memaknai perjuangan Kartini sebagai salah seorang pahlawan nasional pembela
kaum wanita, tidak hanya emansipasi wanita yang kebablasan, tetapi mengenalkan Kartini
tidak hanya diperkenalkan sebagai “pahlawan bangsa yang harum namanya itu”,
tapi justru dari apa yang diperjuangkan Ibu Kartini.